Cara Ternak atau Budidaya Burung Decu/kacer mini(saxicola caprata)

Decu Belang atau kacer mini (saxicola caprata)

adalah burung pengicau.yang bisa kita ditemukan mulai dari Asia Barat dan Asia Tengah ke Asia Selatan dan Tenggara.Burung decu Ini adalah burung yang akrab ditemukan di wilayah pedesaan yang dekat dengan wilayah persawahan dan tempat terbuka atau padang rumput. Burung decu (saxicola caprata) adalah salah satu burung fighter yang cukup menawan kicauannya.  Namun, sayang peminat decu dari tahun ketahun yang semakin meningkat tidak di imbangi dengan meningkatnya pula populasi burung decu melalui penangkaran. Banyak yang sudah mencoba menangkarkan burung decu,namun tak sedikit dari mereka yang menyerah dan akhirnya gulung tikar.

Untuk memulai proses penangkaran burung decu memanglah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu keuletan, kesabaran, ketelatenan, modal ilmu, dan tentu biaya operasional yang tidak sedikit. Karena semakin langkanya burung decu, mendorong minat saya untuk mempelajari tentang cara menangkarkan burung kacer mini ini (decu). Salah satu motivasi saya mempelajari cara menangkarkan burung decu adalah agar burung decu tidak punah/habis akibat perburuan yang asal-asalan. Memang harga burung decu hasil penangkaran memiliki harga yang jauh lebih mahal ketimbang burung decu hasil tangkapan alam yang sering disebut burung muda hutan. Namun Insya Allah, untuk kualitas burung hasil penangkaran memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan burung hasil tangkapan alam/muda hutan.

Untuk memulai menangkarkan burung decu kita harus menyiapkan Kandang Penangkaran palingtidak dengan ukuran P x L x T = 2 x 1,5 x 2 m,di sini saya memanfaatkan kandang tangkar atau polier bekas burung Kacer milik sodara saya.untuk meminimalkan biaya.ukuran kandang kacer ini saya kira cukup ideal untuk burung besar maupun burung kecil seperti decu. Didalam kandang penangkaran sebaiknya dilengkapi dengan pohon di dalam pot dan dahan yang sudah kering sebagai tempat bertengger guna membuat kondisi kandang seperti dialam/habitatnya. Selain itu harus ada pula tempat pakan bisa berupa ember kecil untuk jangkrik,baskom kecil untuk air minum dan tempat mandi dan juga baki kecil untuk tempat ulat kandang dan ulat hongkong.

Setelah semua siap kita tinggal memilih calon Indukan: Setelah kandang dirasa cukup sesuai kebutuhan si burung atau bakal calon indukan. Langkah selanjutnya adalah mencari calon indukan decu yang berkualitas. Ciri indukan yang berkualitas adalah burung sehat, bulu rapi, anatomi tubuh burung lengkap/tidak ada cacat, sudah memasuki umur kematangan kelamin yaitu untuk butung betina di atas 7 bulan dan untuk burung jantan di atas 1 tahun dan lebih baik pilih pejantan yang sudah gacor atau rajin berbunyi.
Langkah selanjutnya setelah kita mendapat burung decu satu pasang sesuai yang kita inginkan adalah Penjodohan: Tahap penjodohan ini merupakan tahapan awal yang harus dilalui oleh setiap penangkar. Tahap penjodohan adalah dimana penangkar menjodohkan satu jenis burung yang sama namun berjenis kelamin berbeda (jantan dan betina). Tahap penjodohan ini sangatlah sulit tak jarang banyak calon penangkar yang menyerah dalam tahapan awal ini. Karena untuk menjodohkan burung perlu upaya yang ekstra gigih. Tahapan penjodohan bisa dimulai ketika burung jantan sudah gacor dan burung betina sudah birahi,biasanya di tandai dengan mengeluarkan suara-suara untuk memanggil burung decu jantan,dari segi fisik biasanya burung mulai menggetar-getarkan sayapnya jika dengar suara burung decu jantan atau ngleper-ngleper seperti pada burung lain. Cara penjodohannya adalah dengan mendekatkan sangkar harian mereka tidak usah ditempelkan namun cukup berdekatan saja atau kedua burung saling melihat satu sama lain.Apabila kedua burung saling melihat dan berkicau bersaut-sautan itu tandanya kedua burung sudah mulai mengenal namun belum sepenuhnya berjodoh.setelah kelihatan saling mengenal kita mendekatkan lagi atau menempelkan kandang.pada awalnya memang keliatan burung saling menyerang karena memang burung ini burung petarung,biasanya hal ini berlangsung 1-3 hari.untuk tanda sudah berjodoh atau belum ditandai dengan tidur saling bersebelahan di malam hari.jika sudah seperti itu burung bisa dikatan berjodoh dan bisa di satukan atau di lepas dua-duanya dalam kandang tangkar.namun tetap dalam pengawasan kita.

Setelah burung kita lepas di kandang tangkar namun kadang ada yang masih tetap berantem. Jika hal itu terjadi kita tidak usah khawatir,tinggal semprot aja pake semprotan yang biasa buat memandikan burung sampai basah.ulangi hal itu sampai burung tidak bertekar kembali.biasa cukup semprot sekali saja burung sudah tidak berantem kembali dan akur atau berjodoh.

Untuk pakan setelah burung delepas di kandang polier biar cepat berkembang biak. adalah dengan memberikan pakan tambahan seperti cacing dan kroto namun pakan utama seperti ulat kandang dan kangkrik tetap di berikan.jangan lupa berikan juga asinan yang di tabur di dasar kandang.bisa dari kulit telor ayam atau bebek, dan bisa juga dari tulang sotong yang d haluskan.Untuk prodes penjodohan sampai menghasilkan tiap burung tidak sama.ada yang cepat ada yang lambat.tergantung dari karakter burung itu sendiri dan polakan pakan dan perawatan.untuk yang cepat biasanya setelah 1 bulan dari penjodohan burung sudah mulai bertelor dan setelah 14 hari akan menetas.setelah menetas semua makanan wajib full agar indukan tidak merasa kekurangan makanan.jika indukan merasa kekurangan makanan,indukan akan mulai mengeluarkan insting alaminya yaitu membuang sebagaian anakan.bahkan bisa di buang semua.

Setelah telor menetas bisa di asuh indukan sampai besar dan bisa juga kita sapih sendiri.jika di rawat oleh induknya sampai besar resikonya anakan tidak jinak,liar seperti burung muda hutan.Apabila kita mau menyapihnya kita bisa ambil anakan di umur 7-8 hari,karena jika sudah berumur lebih dari 8 hari burung sudah mulai membuka matanya.dan tau mana indukannya jadi resikonya susah di loloh atau di suapi oleh kita.pengalaman saya panen umur 10-11 hari malah burung ini sudah bisa terbang.karena pertumbuhan burung ini dari 0 hari sampai remaja cukup cepat.namun Alhamdililah pada waktu itu burung decu saya masih mau di loloh tangan atau di suapi oleh saya.

Cukup sekian dulu tulisan saya,bila ada masukan silahkan tulis di kolom komentar,dan jika tulisan saya ini berguna atau cukup membatu silahkan sobat kicau mania bagikan.karena ilmu yang bermanfaat jika di bagikan maka orang yang membagikannya akan dapat menerima pahala dari ilmu itu juga..

Salam satu Hoby…
Salam kicau Mania..

Tinggalkan komentar